Dalil 2, Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh (2) : 208
Arti keseluruhan dari urutan makna kata demi kata pada dalil tersebut sbb: “ Hai orang–orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara menyeluruh/kafah/totalitas, dan janganlah kalian mengikuti langkah/jalan syetan , sesunggunya syetan bagimu adalah musuh yang jelas”
Penjelasan :
Alloh SWT menyeru di dalam kitab Al-Quran kepada orang yang beriman (termasuk pada masa Rosulullow SAW mereka adalah orang Yahudi yang tergolong Ahli Kitab), seruan ini juga berlaku untuk manusia sepanjang jaman sampai hari kiamat.
Orang yang beriman adalah yang dalam hatinya percaya/haqul yakin minimal kepada rukun iman yang enam, jaman dulu sekolah di SD oleh Pak Guru disingkat LAH KAT TAB SUL KIR DAR (Alloh, Malaikat, Kitab, Rosul, Hari Akhir dan Qodar/taqdir).
Sedangkan definisi iman menurut al-Quran lebih banyak lagi dan bervareasi
Orang-orang yang iman/percaya diperintah oleh Alloh agar masuk ke dalam Islam secara kafah (Bhs.Arab) artinya totalitas, jangan setengah-setengah, jangan tanggung-tanggung.
Kata Islam sendiri juga Bhs.Arab dari perubahan bentuk/tasrif dari salama (fi’il madli), yusalimu / yaslamu (fi’il mudhori’) yang artinya, menyerah, menurut ,selamat.
Masuk / menetapi Islam secara totalitas berarti menyerah, menurut kepada Alloh SWT diawali dengan sanggup mengetahui/mencari tahu semua isi firmanNya yang telah tertuang di dalam muskhaf Kitab Suci al-Quran , serta mengetahui sunah/tuntunan Rosululloh SAW sebagai panduan /suri tauladan yang sudah tersusun rapi dan sistematis dalam Kitab-kitab al-hadis. Lihat juga Al-Quran dan al-Hadis
Misalnya, di dalam al-Quran terdapat 6666 konon, ( tetapi saya pernah menghitung jumlah ayat al-Qur’an ada 6237 ayat, mana yang betul? Wa Allohu a’lam). ya, semua kita pelajari ayat demi ayat , tidak pilih-pilih ayat tertentu saja.
Demikian juga mendalami al-hadis. Setelah dipelajari, hikmah Al-Qur’an dan hadis tersebut hendaklah kita amalkan se maksimal kemampuan berdasar se maksimal pengetahuan yang sudah diyakini.
Di dalam rangka mendalami dan mengamalkan Islam agar dikerjakan secara murni dan konsekwen jangan sampai terpengaruh oleh syetan yang memang sudah berikrar di hadapan Alloh SWT untuk menggoda manusia agar menjadi bala , kroni-kroninya, yang akan menjadi temannya di neraka jahanam.
Ya, karena memang realitanya banyak sekali faktor penghambat dari luar misalnya terbatasnya akses, transportasi, biaya, hambatan dari lingkungan kita dll, sedangkan factor penghambat dari dalam diri kita seperti rasa enggan, malas, rasa ketakutan, ragu-ragu, untuk mulai mendalami agama dll.
Syetan yang terwujud “minal jinnati wan nas” dari jin dan manusia, memang mengepung diri kita, mengganggu, menghambat, menakut-nakuti bahkan mengancam, agar kita tidak usah menentapi Islam yang kafah.
Namun Alloh SWT menegaskan bahwa syetan adalah musuh yang jelas bagi kita, kalau kita ikuti pasti akan mencelakakan kita.
Gambaran/ilustrasinya begini: kita disuruh masuk ke kolam dengan cara masuk kesemuanya / tenggelam (nyilem:Jawa), ya kita kerjakan. Karena didalam dasar kolam terdapat barang-barang berharga dan bermanfaat, kita disuruh mengambil untuk menjadi milik kita, hanya saja harus hati-hati dan pandai membedakan, karena juga ada barang berbahaya, benda tajam dsb.
Orang yang benar-benar sudah masuk dengan total, (nyilem) maka akan bisa bercerita bagaimana keadaan dasar kolam yang sebenarnya karena memang sudah merasakan sendiri. Berbeda dengan orang yang hanya masuk di kolam bagian tepi yang dangkal, dia akan bilang “katanya”karena belum melihat sendiri. Terlebih orang yang hanya melihat dari luar kolam, dia hanya jadi penonton yang kerjanya “berkomentar”.
Nah, melalui media ini saya mengajak kepada Pembaca yang saya hormati, diam-diam (maksudnya, orang lain bisa tidak tahu) dan pelan-pelan, mari bersama dengan saya, insyaAlloh akan saya tunjukkan bagaimana cara pelan-pelan memasuki kolam agar selamat, kita terhindar dari benda tajam, dan yang paling penting harus kita ingat “ kita akan mengambil benda berharga untuk menjadi milik kita, sedangkan waktu kita terbatas”.
Ada perasaan was was, takut, kawatir, akibat sampingan memasuki kolam secara total, tidak perlu ragu-ragu, bimbang, takut, karena kalau ada apa-apa, karena yang menyuruh adalah yang punya kolam pasti “bertanggungjawab”.
Pasang niat nawaetu dalam hati kita, dengan tidak ada rasa takabur sedikitpun, Insya Alloh kita bisa, juga mohon kiranya Alloh SWT masih memperpanjang kesempatan bagi kita.
Amin.
No comments:
Post a Comment